Minggu, 25 Mei 2014

Kumpulan Meme Final Liga Champions 2014

Gimana ndes kabarnya? Udah nonton final Liga Champions kemaren belom? BTW selamat deh buat para Madridista yang lagi hepi karena timnya juara. Buat haters yang pastinya kemarin dukung Atletico sabar aja yaa. Atletico masih butuh proses buat jadi juara Eropa :)

Nah yang hobi bola pasti udah ngelihat statistik permainan kemaren2, tapi tau ngga ternyata banyak netter di dunia ini yang pada hobi bikin meme terutama di momen2 penting kayak final Liga Champions ini. Nih kita kasih kumpulannya jadi kamu ngga perlu susah nyari2 di internet. Lihat aja disini!

Nih kelakuan Xabi, padahal dia kagak maen di final gegara akumulasi

Cie cie pemain sekelas Ronaldo aja butuh 5 musim buat dapet juara Champions
Wakaka kalo yang ini no offense ya ndes

Nih yang ketiduran pas menit 90 pasti ngiranya Atletico yang menang

Foto yang bikin fans Spurs mewek wkwkwkw

Ternyata Diego Costa keluar lapangan dipanggil pacarnya hahaha

Sumber : footyjokes, meme center, football meme

Jumat, 18 April 2014

100 Km di Indonesia berapa jam?

Kebetulan dalam dua hari ini saya harus melakukan dua perjalanan yang cukup jauh. Yang pertama adalah dari Semarang ke Jakarta dan yang kedua adalah dari Jakarta ke Tasikmalaya keduanya menggunakan bus patas. Dan ada kesamaan yang saya alami di kedua perjalanan tersebut, yaitu waktu tempuh yang sangaaaaaaaat lama. Perjalanan dari Semarang saya tempuh selama 18 jam! (biasanya 10 jam)! Sedangkan perjalanan ke Tasik hingga 11 jam! (Biasanya 6 jam).
Macetnya Pantura di kawasan Indramayu
sumber : ntmc-korlantaspolri.blogspot.com
Jadi teringat artikel yang kemarin sempat di share temen via facebook. Setelah saya gali lagi akhirnya ketemu link nya, silakan dibaca

Jakarta - Kondisi infrastruktur jalan umum di Indonesia dengan negara tetangga seperti Malaysia masih tertinggal jauh. Setidaknya dapat diketahui dari rata-rata jarak tempuh di jalan kedua negara.
"Infrastruktur kita itu di bawah rata-rata, yang paling mudah mengukurnya adalah dengan waktu tempuh, studi mengatakan berapa lama yang dibutuhkan perjalanan untuk 100 Km," kata Kepala Subdit Pengembangan Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Herry Trisaputra Zuna, dalam acara seminar di International Trade and Investment Summit 2014 yang digelar Apkasi, di Kemayoran, Jakarta, Rabu (16/4/2014)
Ia mengatakan berdasarkan parameter tadi, posisi Indonesia angka waktu tempuh selalu paling lama. "Untuk mencapai 100 Km di Indonesia butuh rata-rata 2,7 jam. Itu berarti kecepatannya hanya 33 Km/jam," katanya 
Herry menambahkan kondisi yang berbeda terjadi di Malaysia. Di Negeri Jiran itu untuk mencapai 100 Km hanya membutuhkan 1 Jam saja, artinya mobilitas masyarakat Malaysia bisa bepergian dengan kecepatan 100 Km/jam di jalan umum. 
"Kenapa bisa? lebar jalan kita tak memadai, banyak jalan yang berbelok dan hambatan di samping jalan seperti ada bangunan rumah, kita cari solusinya," katanya.
Menurutnya Indonesia harus mengejar ketertinggalan infrastruktur termasuk dari Malaysia, caranya dengan banyak membangun jalan tol.
Sumber : http://m.detik.com/finance/read/2014/04/16/125013/2556799/4/

Ternyata jalanam kita masih kalah dari negara-negara tetangga. Yah harapannya setelah muncul berbagai isu seperti ini semoga pemerintah bisa bener-bener memperbaiki infrastruktur jalanan bahkan kalau perlu bisa membatasi penggunaan mobil-mobil pribadi yang semakin marak memenuhi jalan-jalan negeri ini. Salam gondes!

Kamis, 17 April 2014

17 April Masih Hujan : Renungan untuk Kita

Hujan sehari-hari
sumber http://www.pinterest.com/pin/442619469598912357/
Bulan ini bulan April, dimana seharusnya hujan sudah mulai berkurang dan musim kemarau datang. Seperti istilah orang jawa April sering dikatakan “mipril” yang berarti hujan mulai berkurang, pral pril istilahnya. Namun sekarang sudah memasuki paruh kedua bulan April tapi hujan masih saja mengguyur setiap hari (domisili saya di Jawa Tengah), bahkan cenderung lebih lebat daripada bulan Januari yang sering dianggap singkatannya hujan sehari-hari. Pagi ini pun BMKG sempat merilis peringatan dini mengenai cuaca untuk kawasan Jawa Tengah dan sekitarnya bahwa ada potensi terjadi hujan badai dari pagi dan meluas hingga sore bahkan malam hari.

Kenapa bisa begini? Pertanyaan yang pertama muncul di benak kita pasti itu. Sepertinya musim sudah mulai bergeser setiap tahunnya. Musim penghujan yang biasanya mulai bulan September, sekarang bergeser hingga November baru turun hujan. Musim panas yang biasanya bulan April sudah datang, sekarang hingga Mei Juni pun masih turun hujan setiap hari.
Sawah kering kerontang
sumber http://www.radjawarta.com/tag/kekeringan
Terus kenapa bisa begini, mari kita baca literatur yang saya dapat

Pergeseran iklim dan cuaca ini sangat erat kaitannya dengan meningkatnya temperatur iklim di Indonesia. Iklim di Indonesia telah menjadi lebih hangat selama abad 20. Suhu rata-rata tahunan telah meningkat sekitar 0,3 ˚C sejak tahun 1900. Fenomena El – Nino juga mempengaruhi iklim dan musim di beberapa bagian Indonesia. Fenomena ini menyebabkan berkurangnya curah hujan yang drastis sekitar 2 hingga 3 persen pada abad ini. Akibatnya terjadi kekeringan di beberapa daerah.
Fenomena ini menurut beberapa ahli diakibatkan oleh efek pemanasan global. Bumi secara alamiah dapat menjaga suhu bumi relatif hangat dengan sistem efek rumah kaca (green house effect), namun dengan adanya aktivitas penduduk yang tidak terlepas dari kegiatan industri maka akan “mempercepat” hangatnya suhu bumi. Hal ini dikarenakan perubahan iklim global diakibatkan oleh meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer bumi sebagai efek rumah kaca, kegiatan industri, pemanfaatan sumberdaya minyak bumi dan batubara, serta kebakaran hutan sebagai penyumbang emisi gas CO2 terbesar di dunia yang mengakibatkan perubahan pada lingkungan dan tataguna lahan.
Sumber : http://peraduanilmu.wordpress.com/2011/11/05/pergeseran-iklim-dan-musim-di-indonesia/

Terus apa akibatnya?? Selain musim tidak teratur, tentunya hal ini akan berakibat banyak pada masyarakat Indonesia yang banyak pekerjaannya bergantung pada musim seperti petani. Gagal panen, hasil panen yang tidak maksimal, hingga serangan hama yang semakin tida menentu. Selain itu, kekeringan yang berkepanjangan akan membuat saudara kita di pedalaman yang kurang pasokan air akan menderita kelaparan dan kekurangan air. Penyakit pun mengintai seperti busung lapar, marasmus, hingga kekurangan gizi.
Busung lapar
sumber http://kesehatan.kompasiana.com/makanan/2012/02/06/tragedi-itu-bernama-busung-lapar-433178.html
Pertanyaan terakhir adalah, apa yang bisa kita lakukan untuk mengurangi hal ini. Jawabannya akan saya beberkan di beberapa post selanjutnya. Salam gondes!

Rabu, 16 April 2014

Potret Seberapa Kuaya Negeri Kita

Sudah banyak banget artikel yang menjelaskan kekayaan Indonesia. Ribuan tulisan tentang keindahan bangsa kita. Oleh karena itu, biar ga mainstream amat, biar ga males bacanya, biar langsung mengena di hati, kita lihat aja foto-foto yang membuktikan kalau Indonesia ini kaya bangett!!! Lebih kaya dari Bill Gates yang punya Microsoft. Ga percaya? Lihat aja yookk..

Kawah Putih, Ciwidey, Bandung
sumber http://www.pinterest.com/pin/161707442842805372/
Danau Biru, Singkawang, Kalimantan Timur
sumber http://www.pinterest.com/pin/132504414008950672/
Gunung Bromo, Jawa Timur
sumber http://www.pinterest.com/pin/186336503306789487/
Raja Ampat, Papua
sumber http://www.pinterest.com/pin/142074563215686129/
Candi Borobudur, Jawa Tengah
sumber http://www.pinterest.com/pin/531706299727126636/
Tari Api, Bali
sumber http://www.pinterest.com/pin/36591815692938617/
Bundaran HI, Jakarta
sumber http://www.pinterest.com/pin/36591815692938617/
sumber http://www.pinterest.com/pin/187110559489279557/
sumber http://www.pinterest.com/pin/66568900711685340/
Gimana ndes? Udah percaya belom kalo Indonesia emang kuuayaaa banget, yang hartanya ga habis walau dimakan sampe 7 turunan. Sayangnya kita ini kayaknya udah turunan ke 8 ndes. Kita ga bisa memanfaatkan kekayaan negeri kita ini semena-mena seenaknya sendiri. Emas, minyak, hutan kalau dikeruk terus pasti suatu saat bakal habis. Kita ga bisa melihat lagi Indonesia yang kaya raya ini. Sekarang apa yang harus kita lakukan? Mulai dari hal kecil, pilih produk Indonesia dan asli dari Indonesia, beli sayur mayur dari petani bukan dari supermarket, kurangi penggunaan minyak goreng (lahan sawit semakin luas di Sumatera, hutan semakin sedikit), lestarikan permainan Indonesia dan kurangi maen game buatan luar, dan satu lagi yang paling penting sebenarnya dari dalam kita sendiri kita harus menjaga kepribadian bangsa Indonesia dari mulai cara berkata hingga berpakaian, tidak perlu meniru gaya Barat, lestarikan budaya Indonesia. Salam gondes!

Selasa, 15 April 2014

GONDESISASI???

Gondes itu jelek, gondes itu tukang rusuh, gondes itu bisanya bikin susah masyarakat. Mungkin itu yang ada di benak kawan-kawan tiap mendengar kata GONDES. Sebenarnya apa sih arti gondes itu? Oke buat yang belum tau atau yang baru denger pertama kali ini saya akan coba jelaskan dari kepanjangan kata Gondes. Gondes adalah istilah Jawa yang merupakan singkatan dari Gondrong Ndeso. Sedih juga ya mendengar kepanjangannya, udah gondrong, ndeso pula kan. Haha. Gondes ini identik dengan aksi-aksi anarkis yang terjadi di kawasan Jawa Tengah dan sekitarnya. Biasanya kata gondes ini dipakai untuk menyebut gerombolan orang anarkis. Sebagai contoh : “Nonton sepakbola kok ujung-ujungnya tawuran mulu, dasar gondes!” atau “Emang kalau kampanye yang terjun ke jalan para gondes pasti rusuh bikin resah”.

Ilustrasi Gondes
sumber : http://goo.gl/ow7Sbo
Seburuk itukah kata gondes di masyarakat? Nggak juga. Gondes ini sebenarnya sudah mengalami “perluasan makna” (gayanya kayak guru Bahasa Indonesia SMP), dimana kata ini sudah sering dipakai sebagai kata panggilan di kehidupan sehari-hari. Terutama untuk memanggil teman/sodara yang sudah akrab. Contohnya “Gimana kabarnya ndes?” atau “Oke ndes, kita kumpul habis makan di depan sekolah”. Nah jadi “gondes” ini sudah seperti “jancuk” kalau di daerah Suroboyonan.

Gondes mahasiswa

Terus maksudnya gondesisasi itu apa?? Tenang bos, ini baru mau tak jelasin, hehe. Gondesisasi ini mengambil kata gondes sebagai subyek dengan tambahan –isasi yang berarti gerakan untuk mengajak kita semua jadi gondes. Lho kok kita mau diajak jadi gondes? Sabar bos, gondes yang dimaksud disini tentunya gondes dengan konotasi baik. Kita mau mengajak kalian semua jadi gondes yang cerdas, berilmupengetahuan, dan memiliki wawasan yang luas. Gimana caranya? Ikuti aja postingan di blog ini. Insya Allah kita akan share artikel yang bermanfaat bagi semua gondes-gondes dimuka bumi ini. Bayangkan, di Indonesia aja rakyatnya sekitar 300 juta jiwa, yang hidup di kota sama di ndeso pasti banyak yang di ndeso kan? Nah kalau gondes-gondes ini punya ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas, bukan nggak mungkin lho kita bisa lebih maju membantu negara ini. Seenggaknya mulai dari hal kecil, ya nggak ndes? Salam gondes!